Penting! 5 Tips Hindari Penipuan Online Via File APK Android

Jakarta, Gizmologi – Penipuan online melalui file APK banyak terjadi akhir-akhir ini. Penipuan jenis ini dapat menimbulkan berbagai kerugian finansial, seperti pengosongan rekening di aplikasi perbankan, saldo di aplikasi uang elektronik, serta e-commerce dan platform online lainnya.

Menurut Bank Indonesia (BI) melalui situs resminya, modus penipuan undangan pernikahan dan modus penipuan pengiriman paket merupakan dua dari beberapa modus penipuan yang marak terjadi saat ini. Modus baru penipuan online ini akan mencuri informasi dan data pribadi, sehingga penting bagi masyarakat untuk selalu waspada.

Penipuan online ini dilakukan oleh para penjahat dengan mengirimkan file APK ke calon korban melalui aplikasi pesan singkat. Setelah mengunduh file APK dan memberikan akses, penjahat dapat mencuri data rahasia dari ponsel calon korban, seperti foto, video, SMS, akses ke akun m-banking dan lainnya.

Melihat hal tersebut, Nuraini Razak, Director of Corporate Affairs Tokopedia mengungkapkan lima tips agar masyarakat terhindar dari penipuan online dengan mengunggah file APK dan menjaga kerahasiaan data pribadi di ruang digital.

Baca Juga: Intip Fitur Terbaru Tokopedia, Bikin Belanja Online Makin Seru

Lima tips untuk menghindari penipuan online dengan file Mod APK

Transaksi Digital Tokopedia

1. Jangan asal klik link atau download file APK nya

BACA JUGA:  Microsoft Akhirnya Memperbaiki Bug Lambat Salin File Windows 11 Dengan Pembaruan Moment 2 Mendatang

Saat menerima pesan berisi file APK dari nomor yang tidak dikenal – misalnya berupa undangan pernikahan digital, invoice, resi pengiriman, dan sebagainya – melalui aplikasi pesan singkat, hindari mengklik atau mendownload file tersebut.

“Jika pengguna sudah terlanjur mengklik atau mengunduh file APK ilegal, segera kembalikan ponsel ke pengaturan pabrik (factory reset). Ubah semua data di semua akun aplikasi yang menyimpan data pribadi, seperti nomor ponsel, email, kata sandi dan PIN, di aplikasi perbankan dan terkait dengan transaksi digital lainnya, seperti Tokopedia”, saran Nuraini.

2. Konfirmasi ulang dan laporkan informasi yang mencurigakan

Selalu konfirmasi ulang, melalui saluran tepercaya atau resmi, saat menerima pesan atau file APK mencurigakan dari orang yang mengaku sebagai kerabat terdekat atau agensi lain.

Tokopedia sendiri selalu menyampaikan informasi seputar promo, undian dan informasi lainnya melalui saluran resmi, seperti website www.tokopedia.com, blog www.tokopedia.com/blog, jejaring sosial terverifikasi dan email dengan domain @tokopedia.with.

“Harap berhati-hati jika menerima email dan/atau file APK dari domain lain seperti @tokopedia.co.id, @gmail.com dan lainnya, karena sudah pasti bukan dari Tokopedia. Jika Anda menerima pesan berisi file APK yang mengatasnamakan Tokopedia, namun mencurigakan, harap segera laporkan melalui layanan 24/7 Tokopedia Care atau www.tokopedia.com/help,” kata Nuraini.

BACA JUGA:  Mengapa Nonton YouTube Cepat, Main Game Online Lemot?

3. Aktifkan fitur keamanan dan ubah kata sandi secara berkala

Perbarui sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak di ponsel secara berkala untuk meningkatkan keamanan perangkat.

Masyarakat juga diimbau untuk rutin mengganti password semua akun, termasuk aplikasi perbankan dan terkait transaksi digital lainnya seperti Tokopedia. Hindari menggunakan kata sandi yang sama di seluruh akun. Saat mengganti kata sandi, jangan pernah membagikan kode OTP atau kata sandi dengan orang lain untuk menghindari kebocoran akun.

“Dalam bertransaksi online, tingkatkan keamanan dengan mengaktifkan fitur keamanan akun di aplikasi terkait. Di Tokopedia misalnya, masyarakat bisa mengaktifkan berbagai fitur keamanan yang ada, salah satunya PIN Tokopedia,” kata Nuraini.

4. Hindari bertransaksi di luar platform resmi

Platform marketplace menggunakan sistem rekening bersama (rekber) untuk melindungi pengguna saat bertransaksi online. Sistem ini memungkinkan uang pembeli diteruskan ke penjual hanya jika produk sudah diterima oleh pembeli sesuai dengan pesanan.

“Pastikan proses transaksi jual beli online selalu dilakukan di platform resmi seperti Tokopedia. Jika ada pihak berkepentingan yang meminta kelangsungan komunikasi atau transaksi di luar platform resmi, segera laporkan melalui layanan publik instansi yang bersangkutan. Di Tokopedia, pengguna bisa melapor melalui help center Tokopedia Care,” saran Nuraini.

BACA JUGA:  Tips Foto Fashion Pakai Galaxy S23 Ultra 5G, Epic Layaknya Profesional Fotografer

5. Jangan membagikan data pribadi di jejaring sosial

Hindari memberikan informasi pribadi melalui media sosial – mulai dari nomor ponsel, alamat rumah, nama lengkap ibu, nomor rekening bank, NIK, KK dan data pribadi lainnya – karena dapat menyebabkan kebocoran atau pencurian data. “Tokopedia bersama pemerintah dan mitra strategis lainnya terus bersinergi untuk meningkatkan literasi digital masyarakat. Salah satunya melalui modul literasi perlindungan data pribadi di ruang online. Modul ini dapat diakses oleh siapa saja untuk gratis melalui halaman khusus Tokopedia Care”, jelas Nuraini.

Ia juga menambahkan Tokopedia selalu melakukan berbagai kegiatan edukasi terkait perlindungan data pribadi kepada pengguna melalui berbagai kanal, seperti media sosial resmi, blog, seminar atau workshop dan bentuk komunikasi publik lainnya.