Game  

Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang Review: Damai dari Kejauhan

‘Then We’ll Tell About Today’ merupakan salah satu judul drama dari Visinema Pictures yang di tahun 2020 ini berhasil menghadirkan permasalahan keluarga dengan sentuhan membumi. Tidak mengherankan, film tersebut telah menerima sambutan hangat dan telah ditampilkan di alam semesta sendiri sejauh ini. Sebagai lanjutannya hadir ‘Jalan nan Jauh Jangan Lupa Pulang’ yang saat ini tayang di bioskop.

‘Jalan nan Jauh Jangan lupa Pulang’ adalah film drama yang diproduksi oleh Visinema Pictures dan disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Casting Sheila Dara Aisha, Lutesha, Jerome Kurnia dan Gaindra Bimo sebagai pemeran utama bersama dengan Rio Dewanto dan Rachel Amanda, film ini berpusat pada Aurora yang saat ini sedang menjalani masa kuliahnya di London. Di tengah permasalahannya, perlahan dia menemukan apa yang sebenarnya dia inginkan dalam perjalanannya.

Sebagai sekuel dari ‘Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini’, plot bolak-balik menjadi usungan utama dalam ‘Jalan Panjang, Jangan Lupa Pulang’. Namun kali ini Angga Dwimas Sasongko memberikan segmen sebagai pengantar ceritanya. Bahkan dengan teknik penceritaan yang baru ini, terkadang plot yang padat bisa menghadirkan kekacauan yang sama seperti prekuelnya dari tiga tahun lalu.

BACA JUGA:  Realme GT Neo 5 Siap Rilis, Punya Layar 144Hz dan Fitur Ala Dynamic Island

Jalan panjang, jangan lupa pulang

Seperti prekuel tiga tahun lalu, ‘Jalan Panjang Jangan Lupa Pulang’ mencoba menghadirkan berbagai masalah yang biasa dialami oleh orang-orang modern. Jika ‘Later We Tell About Today’ memberi waktu untuk menelusuri masalah keluarga kembali ke akarnya, sekuel tersebut tampaknya menyoroti sisi Aurora sebagai orang yang mengalami alam bebas untuk pertama kalinya. Dengan penggambaran dan dialog yang realistis, film ini pasti akan dengan mudah menyentuh perasaan penonton.

Namun, konsentrasi cerita ini tampaknya kurang memberikan perlakuan yang baik dari penokohannya. Aurora terwakili dengan sangat baik karena ‘Jalan Panjang Jangan Lupa Pulang’ sangat menonjolkan hidupnya. Namun, penggambaran beberapa karakter baru lainnya dalam film ini harus digali lebih dalam.

Honeynan berusaha menguatkannya dengan trauma cintanya, Kit dengan krisis warisannya, hingga Jemnan digambarkan sebagai preman sederhana yang muncul hanya untuk mewarnai Aurora, mengaburkan warna mereka masing-masing. Meski bisa diakui performa masing-masing karakter ini tampil dengan baik dan bisa dipercaya sepanjang durasi.

Seperti ‘Mencuri Raden Saleh’, ‘Jalan Jauh Jangan Lupa Pulang’ bisa disebut sebagai bidang penelitian teknis Angga Dwimas Sasongko. Salah satu komponen yang paling kentara adalah sinematografinya kerap dikemas dalam time-lapse yang buram dan goyah demi efek dramatis, yang sayangnya membuat cutscene semakin memusingkan seiring dengan alur non-linier. Selain itu, teknik ‘Later We Tell About Today’ tidak banyak berubah, sebagai lagu pop modern, desain setnya tetap bernuansa urban, meski berlatar di London.

BACA JUGA:  Jangan berharap Valve akan merilis Steam Deck 2 dalam waktu dekat

Terakhir, ‘Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang’ adalah kajian lain dari Angga Dwimas Sasongko yang membawa seri ‘Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini’ lebih dalam. Hadir dengan representasi eksperimental, eksekusinya masih jauh dari sempurna, meski tetap berhasil memikat persepsi publik terhadap persoalan migran di negara lain.